Meningkatkan Produksi Dengan Nanobiosilika Sekam Padi

Meningkatkan Produksi Dengan Nanobiosilika Sekam Padi, referensi petani - Indonesia adalah salah satu produsen utama padi di dunia. Peningkatan buatan padi dari tahun ke tahun terlihat paling signifikan, pada tahun 2016 saja, buatan padi di Indonesia tercatat menjangkau 79 juta ton gabah kering giling atau yang tertinggi sepanjang sejarah buatan padi Indonesia.. Upaya penambahan produksi padi akan dibuntuti meningkatnya limbah penggilingan padi, diantaranya berupa sekam. Sekitar 20% berat gabah adalahsekam. Dengan demikian, dari buatan padi tahun 2016 saja didapatkan sekitar 15,8 juta ton sekam padi yang ketika ini belum optimal pemanfaatannya dikomparasikan potensi nilai ekonominya.

Sebagai contoh, pemanfaatan sekam sebagai bahan bakar pengering gabah dan bahan asap cair masih menyisakan limbah abu sekam yang belum tidak sedikit dimanfaatkan. Padahal, selama 50% berat abu sekam padi adalahsilika, sebuah bahan yang bernilai ekonomi tinggi.

Harga silika di pasaran dapat menjangkau Rp. 10.000,00/kg sampai Rp. 250.000,00/g tergantung jenis dan kualitasnya. Jika 20% berat sekam padi adalahsilika dan harga silika dirasakan Rp. 10.000,00/kg, maka dari limbah sekam padi Indonesia tahun 2016 saja ada potensi nilai ekonomi selama Rp. 31,6 trilyun.

Meningkatkan Produksi Dengan Nanobiosilika Sekam Padi

Balitbangtan sudah mengembangkan teknologi sol-gel energi rendah skala semi pilot guna memproduksi silika dari sekam padi dengan ukuran partikel berskala nanometer (20 – 200nm) yang kemudian disebut nanobiosilika.


Produk nanobiosilika dapat didapatkan dari sekam, arang sekam ataupun abu sekam. Sebagai contoh, produk nanobiosilika dari abu sekam dapat didapatkan dengan rendemen lebih dari 50% dengan kemurnian/kandungan silika menjangkau 97%.

Silika diketahui bisa berperan dalam menambah kekuatan jaringan tanaman, efisiensi penguapan air dari jaringan tanaman, dan efektivitas fotosintesis, sampai-sampai tanaman tidak gampang rebah, lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan akibat kekeringan, serta menyerahkan potensi hasil lebih tinggi.

Produk nanobiosilika serbuk pun telah diterapkan sebagai penyalut pupuk urea dengan guna tambahan guna mengendalikan pelarutan sekaligus menambah efisiensi pupuk nitrogen.

Uji coba software nanobiosilika serbuk pada tumbuhan padi varietas Inpari 32 telah dilaksanakan Balitbangtan. Hasil ujicoba tersebut mengindikasikan pemberian nanobiosilika serbuk dapat menambah kekuatan batang tumbuhan padi, kekuatan rumpun terhadap kerebahan, menghasilkan jumlah anakan produktif yang lebih banyak, serta menyerahkan peningkatan buatan padi selama 1 ton/ha dikomparasikan tanpa pemberian nanobiosilika.

Saat ini software nanobiosilika serbuk pada tumbuhan padi sedang dilaksanakan pada skala lebih luas di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Produksi nanobiosilika dari sekam padi dan mengembalikannya sebagai hara tumbuhan padi adalahwujud pertanian bioindustri ramah lingkungan yang dapat menambah nilai tambah dan daya saing buatan padi, beras dan hasil samping pengolahannya.

Sumber : http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/actual.html?type=news&id=69


EmoticonEmoticon