Teknologi Pascapanen Warnai PENAS 2017

Pekan Nasional 2017 yang juga berisi gelaran pameran agribisnis ini dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Penas kali ini mengusung tema “Melalui PENAS Petani dan Nelayan XV 2017 kita mantapkan kelembagaan tani nelaya dan petani hutan sebagai mitra kerja pemerintah dalam rangka kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan menuju kesejahteraan petani nelayan Indonesia”. 

Kegiatan yang Tahun 2017 kali ini diselenggarakan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, merupakan forum pertemuan yang telah berlangsung sejak tahun 1971 serta menjadi bagian yang sangat strategis dalam upaya membangun kesepaham diantara berbagai stakeholder sektor pertanian maupun perikanan.

Kegiatan ini adalah wadah kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerjasama antara petani, nelayan, petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah. Diharapkan, dari kegiatan PENAS XV 2017 ini, gairah sektor pertanian mampu semakin membangkitkan semangat menuju kemandirian, ketahanan serta kedaulatan pangan Indonesia.



Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian ikut serta dalam Penas 2017 kali ini. Tergabung dalam stan Kementerian Pertanian, Balai Besar Pascapanen menampilkan teknologi unggulannya yaitu Teknologi Bawang Minimal Proses (Minyak Bawang, Bawang Goreng dan Bawang Iris Kering), Teknologi Olahan Cabai (Pasta Cabai, Bubuk Cabai, Saus, Sambal, Cabai Blok, Acar Cabai dan Minyak Cabai), Teknologi Biosilika dari Sekam Padi, Teknologi Biofoam, Teknologi Mie Jagung, Teknologi Tepung Jagung, Teknologi Mie Sagu, Teknologi Beras dari Ubi Jalar dan Teknologi Olahan Sorghum serta Starter Kering Yoghurt.

Antusiasme pengunjung pameran terhadap Teknologi yang dipamerkan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian sangat baik, beberapa dari mereka tertarik dengan Teknologi Starter kering yoghurt, menurut mereka dengan adanya starter kering yoghurt ini pembuatan yoghurt menjadi lebih mudh karena starter ini tidak memerlukan tempat penyimpanan khusus jadi tidak ribet dan juga bentuknyayang kering memudahkan pengguna dalam penyimpanan dan penggunaannnya.

Selain teknologi sterter kering yoghurt yang menjadi primadona, pengunjung yang mayoritas pengusaha banyak yang tertarik juga dengan teknologi minyak bawang dan minyak cabai yang dipamerkan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, mereka menanyakan proses pembuatannya secara umum karena di Indonesia produk minyak cabai dan minyak masih belum banyak diproduksi dan teknologi ini sangat sederhana, tidak memerlukan alat khusus untuk membuatnya.

Dalam acara ini juga Balai Besar Litbang Pascapanen mengajarkan petani cara membuat yoghurt dengan menggunakan starter kering yoghurt serta pembuatan olahan cabai baik itu blok cabai, acar cabai serta minyak cabai. Para petani yang hadir dalam demo teknologi ini terlihat antusias, banyak dari mereka penasaran dengan apa yang ditampilkan. Mereka aktif dalam diskusi yang diadakan mengenai teknologi yang didemokan. Turut hadir dalam demo teknologi starter kering yoghurt Ibu Yayat dan Ibu Neneng, salah satu mitra Balai Besar Litbang Pascapanen yang telah mengadopsi teknologi starter kering yoghurt ini. Mereka berbagi pengalaman tentang penggunaan starter kering yoghurt ini.
Sumber : http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/actual.html?type=news&id=70


EmoticonEmoticon