Cara budidaya jambu air

Cara budidaya jambu air, referensi petani - Jambu air adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman ini termasuk dalam suku myrtaceae (jambu-jambuan). Budidaya jambu air lumayan mudah bila dilaksanakan di wilayah tropis laksana Indonesia. Potensi pasarnya lumayan besar, masyarakat mengonsumsi jambu sebagai buah mejad atau makanan olahan seperto rujak dan manisan. Buah segar yang kaya bakal kandungan air ini tergolong buah musiman, ketersedian membludak pada musim-musim tertentu.

Mengenal jenis-jenis jambu air

Jambu air memiliki ragam jenis dengan bentuk. Beberapa jenis jambu air yang tidak sedikit ditemui di pasaran antara lain:


  • Jambu air cengkih
  • Jambu ar madu
  • Jambu air king citra
  • Jambu air kampret
  • Jambu air king rose
  • Jambu air lilin
  • Jambu air maduran
  • Jambu air irung petruk
  • Jambu air kancing
  • Cara budidaya jambu air

a. Lokasi budidaya jambu air

Jambu air tumbuh baik pada elevasi antara 5 – 500 meter dari permukaan laut. Jika pohon di tanam di distrik lebih tinggi hasilnya tidak cukup optimal. Atau paling tidak butuh perawatan yang lebih khusus supaya produktivitasnya memuaskan.


Tanaman ini menghendaki penyinaran matahari langsung dengan insentitas sektar 40-80 persen dalam sehari. Suhu optimal untuk perkembangannya berkisar 10-28°C dengan tingkat kelembaban 50-80%.

b. Pembibitan jambu air

Perbanyakan tumbuhan jambu air dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni teknik generatif dan vegetatif. Cara generatif ialah cara menggandakan tanaman dengan biji. Cara ini memerlukan waktu yang panjang mulai dari perbanyakan, penanaman sampai tanaman berbuah berbuah.

Sedangkan teknik vegetatif ialah proses perbanyakan tumbuhan tidak dengan biji. Pada jambu air dapat dilakukan dengan penyangkokan, okulasi dan penyetekan.

Budidaya jambu air yang memakai bibit vegetatif lebih cepat dalam berbuah. Hal ini terjadi sebab sejatinya pohon telah mempunyai umur. Berbeda dengan bibit jambu air yang memakai biji sebab pertumbuhan pohon mesti secara alamiah dan memerlukan waktu lama untuk dapat berbuah.

Pola penanaman jambu air dengan bibit vegetatif pun sangat direkomendaskan guna budidaya memakai pot atau polibag. Karena bibit vegetatif bakal mempunyai ukuran yang lebih pendek tetapi sudah bisa berbuah.

Salah satu perbanyakan vegetatif yang populer ialah dengan teknik cangkok. berikut sejumlah tipsnya:


  • Pilih induk yang berumur selama 10 – 15 tahun.
  • Pilh indukan yang mempunyai kualitas tumbuh atau kesuburan bagus, jambu yang enak, dan lebat.
  • Cabang yang bakal dicangkok hendaknya memiliki jasmani bagus dan tidak cacat.
  • Cangkok pada cabang dan biarkan sampai akar lumayan panang.
  • Jika akar telah panjang, potong dbagian bawah cangkokan dan bibit jambu air siap guna di tanam.


Penanaman bibit jambu air

Setelah menemukan bibit yang diinginkan, selanjutnya mengerjakan penanaman. Penanaman bibit jambu air usahakan ditata dengan jarak selama 8 x 8 meter supaya daun dapat lega dan tidak saling tindih.

Kemudian buatlah lubang dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm, biarkan lubang terbuka sekitar 2 3 hari dapat juga diserahkan pupuk kandang sebagai pupuk dasarnya.

Setelah tersebut bibit tumbuhan siap dimasukkan ke dalamnya. Tutupi dengan tanah yang sudah dibaur dengan pupuk kompos kemudian siram. Proses penanaman usahakan dilaksanakan pada pagi atau senja hari, supaya setelah ditanam pohon tidak langsung terpapar sinar terik. Pohon butuh adaptasi supaya tidak stres dengan alam yang baru.

Ketika mengerjakan penanaman pada musim kemarau, kerjakan penyiraman tiap pagi dan sore. Sementara andai menanam pada musim penghujan perhatikan supaya pohon tidak tergenang air dalam masa-masa yang lama.

Pemupukan tumbuhan jambu air

Pemupukan ialah hal yang wajib dilaksanakan pada budidaya jambu air supaya tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang lebat. Pemupukan jambu air dibuka dari kesatu tanam, yaitu mencampurkan pupuk kompos ketika penanaman bibit seperti keterangan di atas.

Setelah pemupukan awal, selanjutnya pohon jambu air lumayan mendapatkan pupuk 3 bulan sekali atau paling tidak 2 kali dalam setahun. Pengairan butuh di perhatikan supaya tidak tergenang ketika musim hujan dan tidak kekeringan ketika musim kemarau tiba. Cara pemupukan jambu air ialah dengan meletakan pupuk pada jarak selama 1 meter dari pohon. Buat suatu lobang dan masukan pupuk di lobang tersebut.

Masalah gulma dan rumput liar pun penting guna di pantau supaya pohon tidak terganggu pertumbuhanya sebab gulma-gulma. Perhatkan pula masalah hama dan penyakit yang barangkali menyerang. Jika pohon terpapar hama atau penyakit maka kerjakan penanganan secepatnya.

Pemangkasan cabang jambu air

Untuk menemukan buah yang lebat dan maksimal maka perlu dilaksanakan pemotongan pada cabang atau dahan-dahan jambu air. Pemotongan ini dilakukan supaya tajuk baru dapat terbentuk sampai-sampai mendapatkan kanopi yang sempurna.

Kanopi dan cabang yang mempunyai potensi berbuah menjadi lebih tidak sedikit sehingga saat pada saatnya berbuah, pohon bakal memiliki tidak sedikit ranting yang berbuah.

Di samping itu, pemotongan juga dilaksanakan untuk meminimalisir pohon jambu air yang terlampau rimbun. Pada pohon yang terlampau rimbun tidak sedikit cabang yang nantinya tidak berbuah dan jarang terpapar sinar matahari, lebih baik dicukur saja supaya cabang-cabang yang berpontensi berbuah bagus dapat tumbuh maksimal.
Pemanenan

Saat jambu air telah mulai berbunga, di antara hama yang tidak sedikit menyerang ialah lalat buah. Lalat buah ini seringkali akan menyerang bunga yang telah berumur selama 15 hari dan akan menciptakan bunga menjadi gugur atau buah jambu air menjad busuk.

Untuk menanggulangi serangan bunga jambu dari hama lalat buah, maka bunga perlu dilaksanakan pembungkusan. Jika ternyata bunga telah terserang hama lalat, maka penanganan lah yang butuh dilakukan. Penanganan dapat dilaksanakan dengan menyerahkan fungisida serta insektisida dengan dosisi secukupnya.

Jambu air seringkali akan berbuah 2 kali dalam setahun, yaitu pada kisaran bulan Juni-Agustus dan November-Desember. Panen dapat dilaksanakan jika buah telah matang. Matangnya jambu air seringkali ditandai dengan ukuran yang besar (sesuai varietas), berubah dari hijau menjadi kemerah-merahan (tergantung varietas).

Prose pemanenan dilakukan sejumlah kali dengan teknik petik pilih. Hal ini dilaksanakan karena jambu air tidak matang secara bersama-sama sampai-sampai pemananenan hanya dilaksanakan pada jambu air yang matang. Bagi menjaga supaya jambu air dapat tetap segar sedkit lebih lama maka kerjakan penyimpanan pada lemari pendingin.
Pada budidaya jambu air memakai bibit cangkokan, jambu air bisa berbuah sesudah 8-12 bulan sesudah penanaman. Meskipun buah tidak terlalu tidak sedikit karena ranting pun masih sedikit. Jambu air bakal mulai tidak sedikit berbuah saat sudah memasuki tahun ke 3 atau ke 4.

Sekilas mengenai hama penyakit tumbuhan jambu air

Tanaman jambu air dan seluruh tanaman lain telah barang pasti banak hama dan penyakit yang biasa menyerang. Berikut bakal kami sampakan sejumlah hama yang seringkali suka menyerang (bukan melulu jambu, tumbuhan lan pun bsa kena hama/ penyakit ini) pada tumbuhan jambu:


a. Ulat kupu-kupu gajah

Memiliki ukuran sepanjang selama 1,2 cm dengan warna hijau. Ulat kupu-kupu gajah bakal menyerang jambu dengan teknik bertelur pada daunnya. Hal ini bila tidak dipedulikan akan menciptakan daun menjadi berlubang sebab dimakan oleh si ulat dan anaknya. Jika serangan ulat ini tidak dipedulikan begitu saja, maka seringkali daun bakal mengerut, lantas menguning, dan ahirnya mati.

Cara yang baik untuk mengatasi serangan ulat kupu-kupu gajah ialah dengan mengoleksi semua telur dalam daun dan ulatnya lantas musnahkan. Namun teknik ini tidak efektif untuk dilaksanakan di lahan budidaya jambu air yang luas, andai pada lahan luas dapat menggunakan pestisida guna pengendaliannya.

b. Kutu perisai hijau

Kutu ini mempunyai ukuran yang paling kecil sampai-sampai susah guna dilihat. Namun bisa diketahui dengan pola serangan yang dilakukannya. Jika kutu perisai hijau sedang bertindak maka dirinya bakal menempel pada unsur belakang daun. Pada daun yang terpapar kutu perisai hijau maka daun bakal memliki bercak hitam laksana jelaga.

Untuk menangani serangan kutu perisai hijau dapat menggunakan fauna pemangsanya. Hewan pemangsa kutu perisai hjau ialah kepik. Namun ketika musim penghujan datang, hama ini bakal menghilang dengan sendirinya.

c. Kelelawar atau codot

Hewan malam ini suka makan ragam buah-buahan, tergolong jambu air. Kelelawar bakal menyerang jambu air ketika sudah berbuah. Bagi menanggulangani serangan kelelawar atau codot dapat dengan memblokir pohon atau buah memakai penutup untuk mengayomi buah jambu air.

d. Tumbuhan benalu

Benalu ialah tanaman yang tumbuhnya dengan menempel di tanaman lain. Pohon jambu yang ditumbuh benalu akan menciptakan sari pati makanan disedot oleh tumbuhan benalu. Hal ini menciptakan pohon jambu tidak bisa tumbuh dengan maksimal.
Untuk menanggulangi benalu pada pohon jambu air maka bersihkan pohon dari benalu itu dan sebisa mungkin tidak boleh menyakiti pohon jambu airnya.

e. Lalat buah

Seperti yang telah dibicarakan pada ulasan diatas, lalat buah bisa menyerang bunga yang nyaris menjadi buah. Lalat buah bakal menyerang dengan teknik bertelur pada daging buah jambu.
Lalu sesudah lava lalat buah menetas, lava ini bakal memakan buah jambu itu dari dalam sampai-sampai buah rusak, membusuk dan tidak sedikit bolong-bolongnya. Bagi menanggulanginya dapat menggunakan insektisida diazinon.

f. Penggerek batang

Penggerek batang bakal menyerang dibagian batang jambu air bukan di unsur daun. Tanda – tanda pohon telah terkena hama penggerek batang ialah kulit pohon menjadi terkelupas dan dari dalamnya menerbitkan getah.

Untuk mengerjakan penanggulangan pada serangan penggerek batang maka dapat memanfaatkan insektisida.

Demikianlah ulasan menyeluruh tentang Cara Budidaya Jambu Air Lengkap serta guna hebatnya. Jambu air memilik guna yang tidak sedikit dengan teknik penanaman yang dapat dibilang lumayan mudah.
Sumber : http://alamtani.com/budidaya-jambu-air.html


EmoticonEmoticon